"Seharian ini cantikmu hilang, tapi berubah jadi manis," kataku pada ibu negara.
"Walah ngrayu, rokoke entek po?"
"Aku serius. bukankah sejak pagi bikin teh sangat manis, kita jajan dapat warung yang masakannya manis? bahkan arisan dasawisma tadi katamu tehnya juga terlalu manis. tak cukup itu, eh bikin teh sore kok yo terlalu manis to?"
Ibu negara hanya ngakak.
lha wong gula lagi mahal lho.... mbok teh pahit aja..
sing penting ibu negara rak mbesengut to
ibu negara itu mbok ya diajarin urip prihatin... ben ngerasake urip prihatin...
wis saben dinane je....ini upaya menjadikan bencana menjadi sebuah canda kok..... ha ha ha
haha, sekali lagi... tentang tertawakan luka!!
belatung yang gendut ginuk2... ngeringkel di koreng seorang bocah gundul yang buncit perutnya.... hah!!
Kembara seribu luka
selalu mengepakkan sayapnya mengundangku tertawa
dan belatung2 itu selalu menari samba...
[ini dari statusnya mas Edhi, giliran aku yang kasih komentar... hehehe...]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar