ini adalah sebuah puisi hasil dari rangkaian kata-kata puitis status orang-orang di facebook. Semoga ada maknanya.
Ketika langkah sudah tak seirama...
hujan...dan terhirup bau.... kemenyan!...(gulps..)
bau tanah basah malam ini membawaku dalam dingin dan kegamangan......
............. bingung
aku tak tau harus berkata-kata apa.....
pengen percaya tapi tetap gak bisa
Sajak bicara lantang, di kolong jembatan, di kali hitam, di ruang gelap pengap sejarah,...
sesuatu yang diperlukan.., tapi untuk sesuatu yang tidak diperlukan...
sepertinya Natasja Korolenko terbakar kapar menyulut pilihan untuk menjadi perempuan atau perempuan karena pilihan lainnya adalah menjadi perempuan atau perempuan. begitu setelah ia menetapkan dirinya sebagai perempuan ia pun terpanggang api di atas kasurnya sendiri, mengingatkanku pada Ingeborg Bachmann yang kukenal... lewat pasir dari Urns..................................................
Tusuk saja terus itu hati, lama-lama ia akan berlubang, lalu bocor, dan binasa...!!!!
Yogyakarta, 11 Maret 2010
Kontributor:
Rostya Lina
Suntea Wulandari
GanAng PandjiKesawa
Diana Av Sasa
Denny Snod
Robotgoblok Bajraghosa
Titarubi Tita
Iwan Effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar